BUDAYA
DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
1.
Pengertian
dari budaya demokrasi
2. Prinsip-prinsip budaya
demokrasi
3. Macam-macam demokrasi
4.
Pengertian
masyarakat madani
5. Ciri-ciri masyarakat
madani
6. Kendala yang dihadapi dan
upaya mengatasi budaya Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani
7.Proses menuju masyarakat madani
Apa
saja pengertiannya dari nomor diatas!!!
1. PENGERTIAN DARI BUDAYA
DEMOKRASI
Secara Umum, Pengertian Budaya
Demokrasi adalah pola pikir, dan sikap warga masyarakat beradsarkan
nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan persaudaran antar manusia dengan
kerjasama, saling percaya, toleransi, dan kompromi. Pengertian budaya demokrasi
secara etimologi adalah sikap dan kegiatan manusia yang mencerminkan nilai-nilai
demokrasi. seperti menghargai, kebersamaan, kebabasan, dan peraturan. Budaya
demokrasi merupakan bentuk penerapan atau aplikasi nilai-nilai dalam prinsip
demokrasi.
2.Prinsip-prinsip budaya
demokrasi
Prinsip Budaya Demokrasi - Budaya demokrasi dalam hal ini prinsip budaya demokrasi
adalah penerapan dari prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sehingga menjadi budaya demokrasi. Prinsip-prinsip budaya demokrasi
adalah sebagai berikut..
Prinsip-Prinsip Budaya Demokrasi Secara Umum
Prinsip-Prinsip Budaya Demokrasi Secara Umum
·
Adanya jaminan hak asasi manusia, merupakan
hak dasar yang melekat dari sejak lahir merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa
untuk tidak boleh dirampas oleh siapapun termasuk bagi negaranya.
·
Persamaan kedudukan di depan hukum, agar
tidak terjadi diskriminasi dan ketidakadilan bagi siapapun yang melanggar hukum
wajib menerima sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku.
·
Adanya pengakuan hak politik, seperti
berkumpul, beroposisi, berserikat dan mengeluarkan pendapat.
·
Pengawasan atau kontrol terhadap pemerintah,
dengan demokrasi itu sendiri
·
Pemerintah berdasar konstitusi, agar tidak
adanya penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap
rakyatnya.
·
Terdapat saran atau kritip rakyat mengenai
kinerja pemerintah dengan media massa atau wakil rakyat sebagai tempat penyalur
aspirasi rakyat.
·
Pemilihan umum bebas, jujur dan adil
·
Adanya kedaulatan rakyat.
Prinsip-Prinsip Budaya Demokrasi Menurut Miriam
Budiardjo
Menurut Miriam Budiardjo yang berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya demokrasi adalah sebagai berikut..
Menurut Miriam Budiardjo yang berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya demokrasi adalah sebagai berikut..
·
Perlindungan konstitusional, artinya
konstitusi tidak hanya menjamin hak-hak individu, namun juga menentukan cara
dalam memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dimilikinya.
·
Badan kehakiman bebas dan tidak memihak
·
Pemilihan umum yang bebas
·
Kebebasan umum untuk menyatakan pendapat
·
Kebebasan untuk berserikat atau berorganisasi
dan beroposisi
·
Pendidikan kewarganegaraan
3. Macam-macam demokrasi
·
Demokrasi langsung : Demokrasi langsung adalah sistem
demokrasi yang mengikutsertakan atau melibatkan seluruh rakyat yang dilakukan
secara langsung dalam membicarakan atau menentukan urusan-urusan negara.
Demokrasi langsung terjadi pada zaman yunani kuno karena pada saat itu
penduduknya masih sedikit
·
Demokrasi tidak langsung : Demokrasi tidak
langsung/perwakilan adalah sistem demokrasi yang melibatkan rakyat pengambilan
keputusan suatu negara secara tidak langsung dengan menyalurkan kehendaknya,
rakyat memilih wakil yang telah dipercaya untuk menjabat dalam parlemen sebagai
penyalur aspirasi rakyat.
b. Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Hubungan antar
Kelengkapan Negara
·
Demokrasi perwakilan dengan sistem refrendum adalah sistem
demokrasi dimana rakyat memilih perwakilan untuk menjabat di parlemen yang
tetap dikontrol oleh rakyat dengan sistem refrendum
·
Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer adalah sistem
demokrasi yang terjadi karena adanya hubungan erat antara badan eksekutif dan
legislatif. Menteri di eksekutif diangkat atas usul legislatif, sehingga
menteri memiliki tanggung jawab kepada parlemen. Presiden dan raja adalah
kepala negara tetapi bukan kepala pemerintahan. Tugas eksekutif harus sesuai
dengan pedoman atau program kerja yang telah disetujui oleh parlemen.
Kedudukan eksekutif dimata parlemen dapat stabil dan mendapat dukungan,
jika menjalankan sesuai dengan tugasnya, tetapi jika sebaliknya maka parlemen
dapat menjatuhkan kabinet dengan penyajuan mosi tidak percaya. Kedudukan
eksekutif berada dibawah parlemen yang sangat tergantung pada
dukungannya.
·
Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan adalah suatu
sistem demokrasi dimana eksekutif dan legislatif kedudukannya terpisah. seperti
menteri-menteri diangkat oleh presiden dan memiliki tanggung jawab kepada
presiden. Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan juga sebagai kepala
pemerintahan. Jabatan presiden dan menteri tidak bergantung dari dukungan
parlemen dan tidak dapat diberhentikan oleh parlemen.
·
Demokrasi perwakilan dengan sistem refrendum dan inisiatif
rakyat adalah gabungan dari demokrasi perwakilan/tidak langsung dan
demokrasi secara langsung. Badan perwakilan tetap ada, namun dikontrol oleh
rakyat melalui refrendum yang sifatnya obligator dan fakultatif.
Macam-Macam
Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi
·
Demokrasi Liberal : Demokrasi liberal adalah sistem demokrasi yang
menekankan kepada kebebasan individu yang sering mengabaikan kepentingan umum
·
Demokrasi Rakyat : Demokrasi rakyat adalah demokrasi yang
didasari dari paham sosialisme dan komunisme yang mengutamakan kepentingan
negara dan kepentingan umum
·
Demokrasi Pancasila : Demokrasi pancasila
adalah demokrasi yang bersumber dari tata nilai sosial dan budaya bangsa
indonesia dengan berasaskan musyawarah mufakat yang mengutamakan kepentingan
umum. Demokrasi pancasila berasal dari indonesia.
·
4.
Pengertian
masyarakat madani
Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab,
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam Q.S. Saba’ ayat 15:
Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun”.
Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam Q.S. Saba’ ayat 15:
Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun”.
Masyarakat Madani Dalam Sejarah
Ada dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi
sebagai masyarakat madani, yaitu:
1) Masyarakat Saba’, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman.
2) Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjjian Madinah antara Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk saling menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan Al-Qur’an sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
1) Masyarakat Saba’, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman.
2) Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjjian Madinah antara Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk saling menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan Al-Qur’an sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
5. Ciri-ciri masayrakat madani
Ciri-ciri masyarakat madani sudah
ada di Indonesia, akan tetapi perlu upaya dan kerja keras dari semua pihak
menciptakan masyarakat madani yang seutuhnya. Masyarakat madani itu sendiri
berarti masyarakat yang beradab dengan menjunjung tinggi norma-norma yang
berlaku dimasyarakat serta didukung oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dengan kata lain, masyarakat madani adalah masyarakat yang
menjungjung tinggi imtak dan iptek. Dan inilah ciri-ciri masyarakat madani di Indonesia.
1. Free Public
Sphere (Ruang Bebas Publik)
Salah satu karakteristik dari masyarakat madani adalah
terdapat tempat bagi masyarakat (Free Public Sphere) untuk melakukan aktivitas
publiknya secara bebas namun tetap harus dibarengi dengan rasa tanggung jawab.
Masyarakat mendapatkan haknya secara penuh dan merdeka untuk menyampaikan
pendapat, berserikat, berkumpul, berorganisasi termasuk mempublikasikannya
kepada publik tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
2.
Demokratisasi
Demokratisasi
sangatlah penting bagi terciptanya masyarakat madani didalam suatu negara,
termasuk Indonesia. Demokratisasi itu sendiri merupakan sebuah proses
menegakkan prinsip-prinsip demokrasi didalam sebuah negara demi terciptanya
masyarakat yang menjungjung tinggi asas-asa demokrasi. Demokrasi ditegakkan
oleh lima pilar yaitu LSM, Pers yang bebas, Supremasi hukum, Perguruan Tinggi
dan juga Partai Politik.
3. Toleransi.
Ciri-ciri masyarakat madani lainnya adalah toleransi yang
artinya sikap seseorang dalam menerima pandangan-pandangan yang berbeda dengan
dirinya didalam segi apapun bisa politik, sosial, ekonomi, dan lain-lainnya.
Sebagai negara yang heterogen tentu toleransi ini merupakan sikap
yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia agar semboyan Bhinneka Tunggal Ika tetap
tegak dibawah cengkraman Garuda.
4. Plularisme
Plularisme merupakan sikap yang mau menerima dengan tulus
ikhlas suatu kondisi masyarakat yang majemuk. Indonesia merupakan negara yang
majemuk dan ini merupakan salah satu kado terindah dari Tuhan untuk kita. Sudah
sepatutnya bagi kita untuk mensyukuri hal ini dan menjadikannya sebagai sebuah
kekuatan dan nilai positif untuk membangun Indonesia kearah yang lebih baik
dengan semboyan berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
5. Keadilan
Sosial
Keadilan sosial atau yang biasa disebut social justice oleh
berbagai kalangan merupakan salah satu syarat mutlak terciptanya masyarakat
madani. Keadilan sosial itu sendiri bermakna setiap warga negara mendapatkan
proporsi hak dan kewajiban yang seimbang didalam kehidupan sosial
bermasyarakat. Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia senantiasa menjungjung
tinggi keadilan sosial karena tercantum didalam Pancasila sila ke-5.
6. Partisipasi
Sosial
Partisipasi
sosial merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat madani yang
senantiasa menegakkan demokrasi. Partisipasi sosial berarti setiap warga negara
berhak dan berkewajiban untuk ikut serta didalam berpolitik dengan rasa
tanggung jawab secara bersih tanpa adanya paksaan atau intimidasi dari pihak
manapun. Partisipasi sosial ini banyak contohnya, seperti pemilihan kepada
daerah, pemilihan presiden dan wakil presiden, dan lain-lain.
7. Supremasi
Hukum
Indonesia
adalah negara hukum dan senantiasa menegakkan supremasi hukum. Supremasi hukum
merupakan bagian penting dari suatu negara dan juga merupakan salah satu
ciri-ciri dari masyarakat madani. Masih banyak masyarakat Indonesia yang
menganggap hukum dinegeri ini bagaikan sebuah pisau, tajam kebawah tetapi
tumpul keatas. Seharusnya hukum ini bersifat netral yang artinya setiap warga
negara memiliki kedudukan yang sama dimata hukum.
Pembahasan diatas adalah mengenai ciri-ciri masyarakat madani di Indonesia. Perlu dicatat bahwa
karakteristik masyarakat madani di Indonesia sudah sangat kuat secara
konstitusional karena ke-7 pilar-pilar tersebut merupakan bagian dari
nilai-nilai luhur Pancasila dan butir-butir UUD 1945. Akan tetapi pada
kenyataannya didalam kehidupan bermasyarakat, ke-7 pilar-pilar tersebut belum
terlaksana secara sebenar-benarnya. Semoga kelak Indonesia menjadi negara yang
maju dengan masyarakat madaninya yang senantiasa menegakkan ke-7 pilar-pilar
tersebut.
6.Kendala
yang dihadapi dan upaya
mengatasi budaya Indonesia dalam
mewujudkan masyarakat madani
Upaya mengatasi kendala yang dihadapi Bangsa Indonesia dalam
mewujudkan masyarakan madani maka pemberdayaannya perlu ditekankan, antara lain
melalui peranannya sebagai berikut: sebagai pengembangan masyarakat melalui
upaya peningkatan pendapatan dan pendidikan; sebagai advokasi bagi masyarakt
yang “teraniaya”, tidak berdaya membela hak-hak dan kepentingan mereka
(masyarakat yang terkena pengangguran, kelompok buruh yang digaji atau di PHK
secara sepihak dan lain-lain); sebagai kontrol terhadap negara; menjadi
kelompok kepentingan (interest group) atau kelompok penekan (pressure group);
masyarakat madani pada dasarnya merupakan suatu ruang yang terletak antara
negara di satu pihak dan masyarakat di pihak lain. Dalam ruang lingkup tersebut
terdapat sosialisasi warga masyarakat yang bersifat sukarela dan terbangun dari
sebuah jaringan hubungan di antara assosiasi tersebut, misalnya berupa
perjanjian, koperasi, kalangan bisnis, Rukun Warga, Rukun Tetangga, dan bentuk
organisasi-organsasi lainnya.
7.Proses menuju masyarakat
madani
Masyarakat
madani adalah konsep yang dibentuk dari proses sejarah yang panjang dan
memerlukan perjuangan yang terus-menerus. Apabila kita kaji masyarakat
dinegara-negara maju yang sudah dikatakan sebagai masyarkat madani seperti
berikut :
• Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, kelompok dalam masyarakat.
• Berkembangnya modal manusia (human capital) yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinnya kepercayaan dan telasi sosial antar kelompok
• Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan.
• Adanya hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat serta lembaga-lembaga swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu-isu kepentingan bersama dan kewajiban publik dapat dikembangkan.
• saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan.
• sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial.
• Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, kelompok dalam masyarakat.
• Berkembangnya modal manusia (human capital) yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinnya kepercayaan dan telasi sosial antar kelompok
• Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan.
• Adanya hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat serta lembaga-lembaga swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu-isu kepentingan bersama dan kewajiban publik dapat dikembangkan.
• saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan.
• sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar